Hari ini adalah Hari Ibu...berbeda dengan Mother Day di belahan amerika sana,Hari Ibu yang kerap kita peringati setiap tanggal 22 Desember sebenarnya merupakan tanggal berlangsungnya Kongres Wanita pertama yang melahirkan tokoh perempuan Ibu Dewi Sartika...tapi tak apalah...kita peringati saja hari ini sebagai Hari Ibu seperti Mother Day di luar sana....
IBU....sebuah kata dengan tiga huruf tetapi mengandung berjuta makna....siapa sih ibu yang tidak menyayangi dan mencintai anaknya ??? Hatta seorang wanita yang karena satu dan lain hal dipaksa berpisah dari buah hatinya..jauh di lubuk jiwanya pasti dia sangat terluka.....Tapi mengapa kadang ada saja anak yang tidak menghargai dan menyayangi ibunya....
Sebagai seorang anak,saya pun senang jika diminta bercerita tentang ibu....Ya Ibu sebuah kata dengan tiga huruf yang bisa membuat air mata menetes hanya ketika kita mengucapkannya saja....
Ibuku ...perempuan sederhana, usianya 61 tahun saat ini,Alhamdulillah Allah memberikan kesehatan dan kondisi stamina yang luar biasa (subhanallah)...Ibu adalah anak sulung dari 6 bersaudara, ayahnya seorang tentara...Almarhum Eyangkung memberi nama yang indah untuk ibu saya Sri Mulad Kusriyati...hehe pasti ada yang tersenyum membacanya,terutama nama tengah beliau yang KEBETULAN serupa dengan nama grup lawak yang cukup beken di dekade 70-90 an...nama tengah beliau itulah yang cukup membuat saya jadi bulan-bulanan ledekan selama 6 thn masa SD saya...Bahkan hingga kini,ketika mengantri panggilan dokter atau bahkan ketika keberangkatan ibadah haji beliau, setiap proses antrian atau absensi pasti ada saja yang cekikikan ketika nama ibu saya dipanggil (ga penting kan...). Padahal nama itu sarat makna dan mengandung do'a dan harapan bukan...Tapi ibu saya adalah perempuan tangguh yang ga akan goyah untuk hal-hal sepele seperti itu...kalau memang sempat beliau akan menjelaskan makna nama itu,meski berulang lagi di lain waktu dan kesempatan...tapi ia tetap bersyukur dan berterimakasih pada ayahnya yang memberi nama tersebut....
Orang bilang,wajah saya lebih mirip Bapak ketimbang Ibu....kalau ingat hal ini saya jadi terbayang kembali,betapa BT-nya saya ketika kecil dulu setiap ada teman bapak atau ibu yang bilang : Ih mirip banget bapaknya ya....!! Dulu....bahkan sampai sekarang, saya suka berlama-lama memandang foto ibu ketika masih belia...wajahnya cantik sekali...matanya bulat, hidungnya bangir, bibirnya mungil, rambutnya hitam lebat dan panjang terurai....hmm pokoknya cantik!! Meski begitu ibu sangat bersahaja, bahkan ketika bapak masih bekerja dan memiliki jabatan yang cukup terhormat ibu tetap bersahaja...sampai sekarang nasehat untuk selalu hidup sederhana dan apa adanya kepadaku ga pernah henti ia ingatkan...meski berat sekali menahan godaan untuk belanja mengikuti mode yang ga akan ada habisnya....
Ibu adalah sahabatku....karena aku lahir sebagi anak perempuan satu-satunya, maka sejak kecil hingga sekarang beliau adalah sahabat dan pendengar terbaik cerita-cerita saya....Meski kadang aku begitu egoisnya, karena kadang tidak dengan bersungguh-sungguh mau menjadi pendengar ceritanya....Huh menyesalnya aku ini!! Masih teringat oleh saya.... beliaulah orang pertama yang mengetahui haid pertama saya, dan ia membelikan jamu sehat remaja yang sengaja ia beli dan ia letakkan di meja belajar saya dengan secarik surat berisi nasehat tentang cara merawat diri sebagi seorang perempuan....ah ibu....ia juga yang pertama kali saya beritahu surat cinta pertama saya...hmmm....Dan surat-surat dari suami ketika pedekate dulu kala.....
Masih terbayang ketika saya mengutarakan niat untuk ber-jilbab 20 tahun yang lalu...dengan senyum dan tatapan haru bercampur bahagia dia memeluk saya...dan esoknya sendirian ia belanja kebutuhan pakaian saya yang seketika harus diubah...saat itu mencari kerudung dan busana muslimah yang trendy tidak semudah sekarang...Tapi ia berusaha untuk itu...demi anak perempuannya...Ibuuu....
Demikian juga ketika saya sempat depresi karena tidak tembus di PTN...ia lah sosok yang selalu ada dan men-suport saya, mengantar saya mengikuti tes di berbagai universitas swasta...kegagalan demi kegagalan yang pernah saya hadapi tidak pernah mengurangi rasa sayangnya kepada saya....Bahkan belum genap menginjak tahun kedua kuliah saya, ketika sudah tiba jodoh dari Allah untuk saya, seorang pria baik yang melamar saya....Ibu tidak menentang apalagi marah terhadap pilihan saya...Ia adalah satu-satunya orang yang mendukung saya...ketika semua memusuhi dan menentang pilihan dan keputusanku...ibu teteap ada di sampingku....bahkan dengan kelembutannya ibu berhasil meluluhkan hati bapak untuk merestuiku...karena ibu sangat yakin dengan pilihanku....Ibu yakin anak lelaki ini yang NEKAD melamarku adalah seorang lelaki yang baik dan bertanggung jawab....terima kasih ibu.
Yang selalu membuatku tak henti meneteskan airmata haru...ketika mengetahui uang untuk biaya pernikahanku ternyata berasal dari tabungan hajinya yng sedikit demi sedikit beliau kumpulkan dari sisa belanja sehari-hari...Usia pernikahanku saat ini 18 tahun, dan tahun ini juga ibu berkesempatan menunaikan ibadah haji,setelah tertunda selama 18 tahun....Ya Allah semoga ibadah hajinya Engkau terima...
Akulah yang menjadi saksi betapa berbaktinya ibu kepda almarhum bapak...dengan kedua tangannya ia lah yang merawat bapak di penghujung usianya...bahkan di pangkuannya, bapak menghembuskan nafas terakhir...Begitu berbaktinya Ibu,meski saat itu Eyangkung juga sedang sakit keras,Ibu tidak pernah meninngalkan bapak, tetap setia merawat bapak.....Bahkan selang 10 hari sebelum Bapak wafat Eyangkung telah berpulang ke Rahmatullah terlebih dulu...sambil menangis beliau memeluk saya...dan tetap tidak akan pergi meninggalkan bapak....begitu setia dan berbaktinya Ibu kepada Bpak hingga maut memisahkan...Ketegarannya beliau ajarkan kepada kami anak-anaknya, ketika harus mengantarkan Bapak ke tanah kelahirannya sebagai tempat peristirahatan terakhirnya....
Ibu sangat sayang kepada semua cucu-cucunya....dan menghargai semua menantunya...tidak pernah merendahkan status sosial menantu-menantunya...semua mendapat perlakuan yang sama....Ibu begitu berbesar hati jika ank lelakinya lebih disibukkan dengan urusan rumahtangganya, tidak pernah marah atau berburuk sangka....bahkan tidak jadi masalah untuk Ibu jika meski naik kendaraan umum yang tidak nyaman jika tidak ada satu pun anaknya yang berkesempatan mengantar beliau dengan keperluannya...oh ibu...maafkanlah saya....
IBU......di setiap penghujung malammu tak pernah absen sujud-sujud tahajudmu....hingga membekas tanda sujud di keningmu, di kedua lututmu, di mata kakimu, seolah sebagai saksi ketaatanmu kepada Sang Khalik...Shaum senin-kamismu, disaat lapang atau sempit, sedekah dan infakmu, kesederhanaanmu,dan do'a-do'amu.....
Ibu....disetiap do'amu ada nama-nama kami yang kau sebut....untuk kebaikanku, anak-anakku dan masa depan mereka....
Ibu...tak ingin aku melihat airmata sedih di matamu, tak ingin ada duka lagi di hari-harimu, hanya ada cerita bahagia yang akan kuceritakan padamu, keluh kesah dan cerita sedih cukup aku dan Allah saja yang tau...
Ibu....tak ada yang dapat mengganti setiap tetes keringat, darah, dan airmatamu...tak ada yang sepadan bahkan intan permata terindah sekalipun...hanya do'a tulusku, semoga Allah selalu menjagamu disetiap hela nafasmu, dan kebahagiaan di usia senjamu.....terima kasih ibu.....
Depok,21 Desember 2011